BAHASA DAN BUDAYA
Masing-Masing Saling Merefleksikan.
Komunikasi merefleksikan nilai budaya dan cara pandang, dalam hal itu pula bahasa selalu diciptakan atau direproduksi, budaya diberi-nama dan secara otomatis bernilai merupakan hasil dari sub budaya yang lebih kecil. Dengan kata lain bahasa merupakan refleksi dari sudut-pandang dan penghargaan dari sub budaya yang lebih kecil.
Contoh mudah untuk mengetahui sejauh perkembangan budaya pada suatu tempat adalah dengan kita melihat kalender yang digunakan, apakah disana terdapat Thanksgiving, Chrismes, New years Day dan hari libur orang timur dikenali ? apakah dapat menemukan Ramadhan, Saka, Kwanza di kalender ? kalender barat kebanyakan memuat tentang kebiasaan hari besar orang Yahudi dan Kristen.
Contoh hal lain adalah adanya beberapa pepatah yang tiap wilayah memiliki pepatah masing-masing, seperti orang Mexico mengatakan “Barang siapa yang hidup terburu-buru maka akan cepat mati”. Hal tersebut bertolak belakang dengan nilai yang telah berubah di AS sekarang ini, dimana mereka menggunakan pepatah yang lebih populer : “Times is Money”. Yang berarti waktu adalah uang dan pasti menunjukkan harus bergerak cepat, cekatan dan jangan ketinggalan untuk mencari uang.
Di Cina terkenal pepatah “its no need to know the person, only the family”(smovar & porter 2001), yang berarti cukup melihat keluarganya saja untuk menilai seseorang, hal tersebut tentu tidak tepat, tapi paling tidak ungkapan tersebut telah menggambarkan bagaimana bangsa cina berpandangan dan memandang seseorang pada masa pepatah terebut masih dipercaya dan digunakan.
Lambang budaya yang sering nampak pada perayaan hari raya imlek dengan ornamennya seakan menggambarkan bagaimana bangsa cina memiliki nila seni yang begitu tinggi, begitu indah dan semarak-nya sekaligus hal tersebut menjadi ciri dari nilai budaya dan dan keberadaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar