welcome

Selamat datang dan Selamat bergabung ... Selamat datang dan Selamat bergabung ...Selamat datang dan Selamat bergabung

Jumat, 01 Agustus 2008

PEMBICARAAN KOMUNITAS GENDER

PEMBICARAAN
KOMUNITAS GENDER

Reset penelitian menyatakan permainan anak laki-laki dan perempuan pada masa kecil mempunyai efek pada pergaulan dewasanya nanti. Perempuan pada umumnya berbicara lebih ekspresif dan fokus pada perasaan dan isu perorangan, sedangkan pria berbicara lebih aktif dan dan kompetitif (Aries, 1987; Back, 1988) menyatakan bahwa perbedaan antara pria dan wanita adalah isi materi. Dikotomi tersebut tidak bersifat absolut.
Kita mengetahui dari pengalaman bahwa pria terkadang berbicara ekspresif dan wanita terkadang berbicara dengan aktif(instrumental). Perlu diingat bahwa tidak semua wanita mengkuti cara berkomunikasi wanita dan tidak semua pria menggunakan kebiasaan berbicara kaum pria.

KESALAH PAHAMAN
Komunikasi Antar Gender

Jika wanita bercerita kepada pria tentang persoalan yang menimpanya, maka reaksi pria biasanya pria akan lebih dari sekedar saran, atau pun jalan keluar (tannen, 1990;wood,1994d,1996,1998).

Cara pandang komunikasi laki-laki lebih pada keterlibatan untuk mendukung dengan melakukan sesuatu. Sedangkan komunitas wanita melihat bahwa komunikasi adalah jembatan untuk membangun hubungan persahabatan dengan yang lain. sekalipun wanita selalu menghendaki empati dan berdiskusi tentang perasaan sebelum saran tersebut bermanfaat. Bahkan wanita menganggap laki-laki kurang perduli dan tidak sensitif. Dilain pihak kadang laki-laki merasa frustasi jika wanita menyatakan empati dan suport walaupun sebuah nasehat untuk menyelesaikan masalah.

BAHASA MEMBOLEHKAN Refleksi diri

BAHASA MEMBOLEHKAN
REFLEKSI DIRI

Selain kita menggunakan bahasa untuk merefleksikan apa yang terjadi diluar kita, kita juga merefleksikan diri kita. Sesuai dengan pendapat According to Mead(1934), mereka mempunyai dua aspek kepada pribadi.
Pertama : Refleksi pribadi membuat kita dapat memonitor komunikasi ; sebagai contoh ; “saya sudah banyak berbicara dengan nya, tentang saya tentang kekhawatiran saya nonstop, tapi saya tidak pernah sekalipun menanyakan tentang apa saja kegiatannya disana.” Setelah kita menyadari mungkin kita perlu mengetahui tentang budaya atau kultur komunikasi mereka mungkin berbeda dengan kita, oleh karenanya kita kemudian menyadari perbedaan tersebut kemudian dapat mengambil langkah yang lebih efektif.
Kedua : Refleksi pribadi membuat kita dapat mengatur Images
Kebanyakan dari kita bekerja keras untuk menunjukkan keberadaan diri kita, dan tidak ada yang lain. Kita ingin mempersembahkan Bagian kecil “wajah” dalam menemukan pribadi kita (Ting-Toomey,1988). Karena kita merefleksikan diri kita dari persepsi masyarakat. Karena kita dapat mengadaptasi komunikasi maka kita menunjukkan sisi posisitif sesuai dengan pandangan orang lain.
Ketika anda di interview kerja, maka anda akan berusaha spesial, percaya diri dan komitmen dengan etika kerja.

BAHASA DAPAT memberikan evaluasi,persepsi,hipotesa

BAHASA DAPAT
MEMBERIKAN EVALUASI

Bahasa bersifat tidak netral atau objektif, dan itu berkaitan dengan nilai. Inilah yang disebut kualitas intrinsik dari bahasa. Hal ini sulit, bahkan tidak mungkin, untuk menemukan kata yang netral secara utuh atau objektif, walaupun bagian kata tertentu kita gunakan untuk memperjelas komunikasi kita dan persepsi orang lain.

BAHASA DAPAT MEMBAGI
PERSEPSI – PERSEPSI

Kita menggunakan simbol untuk mengatur persepsi, bagaimana kita mengorganisir efek pengalaman sebagaimana yang mereka maksudkan kepada kita. Menurut type anda dalam memandang seorang teman baik, tergantung dari kesimpulan anda dari sisi kecil seorang teman. Kata tidak pernah berubah tapi versi arti tergantung bagaimana kita mengorganisasikannya. Seperti contohnya musuh(bangsa sendiri) akan menjadi teman dipertempuran tatkala mempunyai musuh lain(penjajah) yang sama-sama mengancam.

BAHASA MEMBOLEHKAN
HIPOTESA PEMIKIRAN

Apa dan menjadi apa yang anda harapkan lima tahun kedepan dari sekarang, apakah anda berfikir akan mendapatkan email dari teman anda tatkala log-on internet malam ini. Untuk menjawab semua ini anda harus dapat menghipotesa, yang didasari pemikiran pengalaman dan idea yang merupakan hal tidak konkrit terjadi sekarang, karena kita berfikir hipotesis maka kita hanya dapat merencanakan, bermimpi, mengingat, merancang hasil, menyiapkan alternatif tindakan, dan membayangkan beberapa kemungkinan.

BAHASA DAPAT MEMPERJELAS MAKNA

BAHASA DAPAT
MEMPERJELAS MAKNA

Kemampuan dasar simbolik adalah definisi. Kita menggunakan simbol untuk menjelaskan pengalaman, orang, dan hubungan, perasaan, dan pikiran. Definisi yang kita utarakan dapat memperjelas maksud dan artinya.

Bahasa dapat mempertajam persepsi, ketika kita memberikan label pada seseorang, kita memfokuskan perhatian pada aspek kecil dari orang tersebut dan aktifitasnya.

Sesuai dengan Joel Best (1989), mengenai korban akibat pemahaman label tentang AIDS, yang dijuluki sebagai masalah moral yang didefinisikan sebagai orang yang telah berbuat dosa, dan disugestikan bahwa solusinya adalah merubah tingkah laku.

Secara kontras menjuluki AIDS sebagai sebuah masalah medis yang menular bagi yang mempunyai hubungan biologis adalah bukan kesalahan dan tanggung jawab mereka. Konsekuensinya solusi untuk AIDS sebagai masalah medis akan ditemukan dalam riset kesehatan dan pengobatan.

PEMBUBUHAN TANDA BACA
MEMPERJELAS MAKSUD DAN ARTI

Dalam menulis kita menggunakan koma, tanggal, dan titik koma untuk dapat menemukan dimana idea berhenti dan kapan dimulai, dan kapan berhenti sejenak diperlukan.
Punctuation/pembubuhan tanda baca ; dapat diartikan permulaan, dan akhiran dari episode interaksi (Watzlawick,Beavin,& Jackson, 1967), Studen Companion: Activity 4.5.

Untuk menentukan maksud suatu komunikasi, kita harus memahami mengetahui kapan pembicaraan tersebut dimulai atau siapa yang memulai pembicaraan tersebut. Tatkala kita tidak setuju maka masalah kemungkinan akan timbul.

BAHASA BERSIFAT SUBJEKTIF

BAHASA BERSIFAT
SUBJEKTIF

Karena suatu simbol bersifat ambigu, abstrak dan arbitrei, maka arti dari kata-kata tidak pernah berdiri sendiri atau absolut. bahkan kita membangun makna dalam proses berinteraksi dengan yang lain dan yang juga terbawa saat berdialog di kepala kita (duck, 1994a,1994;shotter,1993). Maksud dari konstruksi tersebut bersifat simbolik, karena saat kita berbicara kita berfikir tentang kata apa dan apa arti suatu hal yang lain.

Pada manusia bahasa bersifat ambigu dan mempunyai makna yang banyak seperti kata: “Get lost” atau “pergilah” yang dapat berarti benar-benar menyuruh pergi atau hanya bercanda saja. Kata tersebut diatas mempunyai banyak makna, dan akan tergantung dari subjek pembicara dengan pengalaman dan situasi yang berlangsung.


BAHASA YANG DIGUNAKAN MEMPUNYAI
ATURAN PENUNJUK

Komunikasi Verbal ditunjukkan dengan tanpa bicara tapi maksudnya dapat dipahami.
(argyl & Henderson,1985;Schiminof,1980). Pemahaman aturan komunikasi tergantung dari maksud yang dikomunikasikan dan tergantung tingkah-laku dalam situasi yang berfariasi pula.

Sebagai contoh kita paham bahwa orang dalam berbicara pasti bergantian, kita harus berbicara rendah ketika berada diperpustakaan, seperti juga saat kita berbicara dengan keluarga kita secara tidak langsung menggunakan aturan, bagaimana kita berbicara dan kapan saatnya kita menginterupsi pembicaraan orang lain.

BAHASA DAN BUDAYA

BAHASA DAN BUDAYA
Masing-Masing Saling Merefleksikan.

Komunikasi merefleksikan nilai budaya dan cara pandang, dalam hal itu pula bahasa selalu diciptakan atau direproduksi, budaya diberi-nama dan secara otomatis bernilai merupakan hasil dari sub budaya yang lebih kecil. Dengan kata lain bahasa merupakan refleksi dari sudut-pandang dan penghargaan dari sub budaya yang lebih kecil.

Contoh mudah untuk mengetahui sejauh perkembangan budaya pada suatu tempat adalah dengan kita melihat kalender yang digunakan, apakah disana terdapat Thanksgiving, Chrismes, New years Day dan hari libur orang timur dikenali ? apakah dapat menemukan Ramadhan, Saka, Kwanza di kalender ? kalender barat kebanyakan memuat tentang kebiasaan hari besar orang Yahudi dan Kristen.

Contoh hal lain adalah adanya beberapa pepatah yang tiap wilayah memiliki pepatah masing-masing, seperti orang Mexico mengatakan “Barang siapa yang hidup terburu-buru maka akan cepat mati”. Hal tersebut bertolak belakang dengan nilai yang telah berubah di AS sekarang ini, dimana mereka menggunakan pepatah yang lebih populer : “Times is Money”. Yang berarti waktu adalah uang dan pasti menunjukkan harus bergerak cepat, cekatan dan jangan ketinggalan untuk mencari uang.

Di Cina terkenal pepatah “its no need to know the person, only the family”(smovar & porter 2001), yang berarti cukup melihat keluarganya saja untuk menilai seseorang, hal tersebut tentu tidak tepat, tapi paling tidak ungkapan tersebut telah menggambarkan bagaimana bangsa cina berpandangan dan memandang seseorang pada masa pepatah terebut masih dipercaya dan digunakan.

Lambang budaya yang sering nampak pada perayaan hari raya imlek dengan ornamennya seakan menggambarkan bagaimana bangsa cina memiliki nila seni yang begitu tinggi, begitu indah dan semarak-nya sekaligus hal tersebut menjadi ciri dari nilai budaya dan dan keberadaan mereka.

BAHASA ADALAH SESUATU YANG ABSTRAK

BAHASA ADALAH SESUATU YANG
ABSTRAK

Bahasa bersifat abstrak, tidak konkrit atau tangeable, kata mewakili, idea, orang, peristiwa, objek, perasaan, tapi kesemuanya tidak mewakili apa yang tampak terlihat, sebagaimana simbol yang kita kenal menjadi semakin abstrak.

Sepasang kanselor Aaeron Back(1989), menyatakan ; distorsi pada banyak bahasa terjadi karena pandangan tentang suatu hubungan. Mungkin mereka telah memberikan statemen negatif, seperti : “Kamu selalu menginterupsi saya”, dalam banyak peristiwa, hal ini telah menjeneralisasi dan hal tersebut tidak seluruhnya akurat.

Kita dapat mempelajari kesalah pahaman tersebut dengan menggunakan bahasa yang lebih spesifik, dan akan lebih jelas jika mengatakan ; “saya harap anda tidak menginterupsi ketika saya berbicara” dari pada mengatakan “jangan menjadi dominan”.

Seperti juga ungkapan lain : “laki-laki jangan memakai dasi dan perempuan jangan memakai syal pada hari jumát” dari pada mengatakan :”Berpakaian santai adalah lebih baik pada hari jumát”.

BAHASA BERSIFAT AMBIGUOUS (AMBIGU)

BAHASA BERSIFAT
AMBIGUOUS (AMBIGU)

Bahasa bersifat ambiguous karena mempunyai arti dari kata yang tidak mutlak atau tepat. Teman yang baik berarti seseorang yang keluar hanngout ketika berkumpul dengan yang lain dan beberapa orang yang percaya serta yakin dengan yang lainnya.

Term “affordable clothes” berarti sesuatu yang berbeda kepada orang lain yang memakai pakaian ukuran minim dan kepada orang yang kaya. Kata-kata bisa sama tapi apa yang mereka artikan bisa saja beragam, yang merupakan hasil pengalaman-pengalaman yang unik.

Walaupun kata-kata tidak menunjukkan arti yang tepat kepada setiap seseorang. Sebagaimana sebuah budaya beberapa simbol yang telah disepakati dengan arti yang sama. Contohnya penggunaan warna bendera kertas kuning sebagai simbol kematian sedang untuk daerah lain dapat berarti pernikahan.

Seperti halnya kita semua tahu bahwa anjing makhluk yang mempunyai empat kaki. Hal tersebut didasari pengartian pribadi dan pengalaman dengan mereka. Didalam bahasa kita tidak hanya belajar tentang arti, jumlah dan masyarakat.


Di AS, anak-anak tidak cuma belajar bahwa anjing itu makhluk empat kaki, tapi lebih dari itu dapat membunuh dan dapat dimakan. Kita menerima asumsi/arti kata-kata hal yang sama kepada yang lain sebagaimana yang mereka lakukan pada kita. Karena bahasa bersifat ambiguous walaupun tidak selamanya manusia setuju arti tersebut.

Ambiguity selalu selalu ada dalam persahabatan dan hubungan yang romantis, seperti ; Martina memberitahu pacarnya bahwa dirinya merasa tidak diperhatikan, artinya ia menginginkan didengar lebih dekat, seperti yang dikatakannya. Walaupun dia sebernarnya mengharapkan lebih sering di telepon dan membukakan pintu untuknya.

CEO perusahaan memberitahukan kepada para karyawan untuk membatasi pemakaian komputer saat bekerja. Yang dimaksud CEO adalah agar para karyawan berhenti untuk menggunakan komputer untuk chatting dengan keluarga dan teman-teman.
Tapi para karyawan berfikir bahwa mereka diharapkan berhenti mengirim atau menjawab surat tentang berita perusahaan yang diluar spesifikasi pekerjaan mereka.

Disesuaikan dengan persahabatan counselors, bahasa ambiguous adalah masalah yang umum antar individu.(Beck.1988). seorang istri meminta suaminya untuk lebih sensitif, tapi dia dan suaminya mempunyai pemahaman yang berbeda tentang yang dimaksud dengan sensitif.

Sama halnya, menyampaikan kepada supervisor bahwa anda akan menghargai komentar terhadap kualitas pekerjaan bukan kalimat yang “mencerminkan jenis feedback atau aspek performen pekerjaan anda yang anda tangani”.

Untuk memperkecil masalah ambiguity, adalah penting untuk menjernihkannya segera mungkin saat berkomunikasi. Seperti akan lebih efektif untuk mengatakan : “saya mengharapkan sekali anda dapat memberikan penilaian/assesment dengan jujur terhadap tulisan laporan saya” dari pada anda mengatakan “saya harap anda memberi saya feedback”.

BAHASA ARBITRARY

BAHASA ARBITRARY
(Tidak Statis)


Bahasa bersifat arbitrary, maksudnya adalah kata-kata tidak dapat secara asli sebagaiman yang mereka tunjukkan. Buku kata tidak jujur, atau mempunyai hubungan dengan yang mereka baca sekarang. Semua jenis simbol itu arbitrary karena kita bisa saja dengan mudah menggunakan simbol orang lain selama simbol tersebut sudah disetujui/diterima oleh pemahaman dan pengertian mereka.

Kadang kata-kata terlihat betul karena sebagian kelompok masyarakat setuju dalam menggunakan kata tersebut untuk tujuan tertentu. Abritrary bahasa yang murni menjadi jelas – terkadang humoris – ketika kita menjelaskan tentang arti dari kata kita yang tidak mempunyai arti yang sama dengan bahasa yang berbeda, seperti kata Gedang dalam bahasa sunda dapat berarti Pepaya sedang dalam Bahasa Jawa dipahami sebagai Pisang, seperti juga kata “Atos” dalam bahasa Sunda berarti “Sudah” sedang dalam bahasa Jawa Serang berarti “ “Keras”, kata ‘Amis’ dalam bahasa sunda berarti ‘manis’ sedang dalam bahasa daerah lain berarti bau tidak sedap pada ikan.

Karena bahasa bersifat arbitray, maka arti dari kata-kata dapat berubah setiap waktu. Di dunia lain bahasa sangat dinamis, pada tahun 1950an, “gay” diartikan sebagai orang yang “Perlente” ”Lighthearted”(berhati mulia) dan sudah menikah, sedangkan saat ini seorang “gay” diartikan orang yang “homoseksual”.

Kata-kata “geek” dan “nerd” dipakai sebagai kata insults(penghinaan), tapi hari ini makna dari kata tersebut berubah menjadi hal menandakan orang yang dikagumi yang sangat ahli dalam teknologi.

Bahasa kita selalu berubah tatkala terbentuk dunia baru. Beberapa orang amerika afrika mulai menggunakan rasa tidak hormat sebagai istilah untuk mengungkapkan merendahkan seseorang. Sekarang term rasa tidak hormat dan bentuk singkat, penolakan, ditunjukkan dengan berbagai bahasa. Singkatnya mempelajari kata dan bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk di perdalam karena termasuk pokok akar pemahaman kita dalam berkomunikasi dengan orang lain dimanapun dan kapanpun.

The World Of The Words

The World Of The Words
(DUNIA KATA-KATA)

“Batas bahasa-ku menunjukkan batas dunia-ku” (Ludwig Wittgenstein)
“Lidah mempunyai kekuatan hidup dan mati” (Poverbs 18.21)

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan refleksi dari isi hati atau pikiran yang kita miliki, bahasa keluar dari mulut kita melalui proses pembicaraan dihati, bisikan, ilham/spontanitas atau inisiatif/ide dari buah pikir yang kemudian kita mengenalnya dengan istilah simbol. Dengan refleksi dan simbol-simbol tadi manusia dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya, saling berkomunikasi, bertukar pikiran dan pendapat juga keluhan dan jalan keluar.

Dari komunikasi dan interaksi tersebut muncul kemudian istilah-istilah baru yang lahir dengan sendirinya, terkadang menjadi istilah lokal pada komunitas wilayah tertentu, dan diwilayah lain bisa jadi mempunyai arti dan maksud yang berbeda.

Penggunaan istilah, ucapan, ungkapan, kode isyarat, warna, simbol dan lainnya akan menjadi lebih menarik jika kita pernah mengalami hal tersebut kemudian kita pun bertukar cerita tentang hal tersebut, maka setelah kita mengetahui menariknya pembahasan tentang bahasa dan simbol di dunia ini penting pula jika kita mempelajari tentang makna-makna yang terkandung dalam dimensi-dimensi kultur kehidupan kita yang beragam di dunia ini.

Penggunaan makna suatu ucapan disetiap tempat memang memiliki perbedaan tertentu dan arti yang tertentu pula seperti yang telah dialami oleh Manufacture Dr. Pepper mempelajari ini ketika memasarkan produk softdrink tidak berhasil di “kerajaan” AS. Ungkapan “I’m a pepper” means “I’m prostitute” (Lipper,1999).

Bagaimana mengkomunikasikan Emosi dengan Efektif

Petunjuk bagaimana mengkomunikasikan Emosi dengan Efektif
Guidelines for communicating emotions effectively

Mengidentifikasi Emosi Kita
Identify Your Emotions

Sebelum kita mengkomunikasikan emosi kita kita harus terlebih dahulu mengidentifikasikan perasaan kita sesungguhnya. Emosi merupakan campuran dari perasaan. Jadi kita harus mengetahui perasaan yang paling dominan dalam diri kita.

Pilihlah Cara Bagaimana Mengkomunikasikan Emosi Anda
Choose how to communicate your emotions

Pertama dengan muka mengekspresikan apa yang kita rasakan itu yang kita tunjukan kepada orang lain, kedua memikirkan dengan bijaksana atau ingin meminta belas kasihan tentang apa yang kita rasakan dan ingin memikirkan apa yang kita ceritakan apa menyakiti perasaan orang lain atau tidak.
Empat kriteria pedoman bagaimana kita mengekspresikan emosi kita: pertama menguraikan keadaan yang sekarang. Tetapi terkadang kita tidak ingin memberitahukan apa yang kita rasakan terhadap orang lain dan kita menyimpanya sendiri tetapi terkadang kita juga ingin memberitahukan apa yang kita rasakan terhadap orang lain dan kita berharap orang lain mau menyimpanya dan sebagai teman yang baik pasti akan selalu ada kita.
Ketiga mempunyai standar ukuran untuk menyeleksi waktu yang tepat untuk mendiskusikan perasaan kita. Terkadang seseorang tidak dapat mendengarkan keluhan kita dengan baik, bisa dikarenakan faktor psikologi, fisik yang mempengaruhi dalam menjadi pendengar yang baik terhadap keluhan kita. Dan yang terakhir menyeleksi setting untuk mendiskusikan perasaan yang pantas. Menceritakan cerita yang gembira ketika dekampus atau ke mall atau menceritakan hal yang sedih tidak diruang publik.

Rasakan Bagaimana Perasaanmu Berbicara
Own Your Feelings

Seperti I language dan Y language. I language dimana bukan orang lain yang bertanggung jawab akan perasaan kita dan Y language dimana kita yang bertanggung jawab akan perasaan kita.

Perhatikan Hatimu berbicara
Monitor Your Self Talk

Adalah komunikasi didalam diri kita sendiri, ketika kita memutuskan tidak marah ada emosi yang bekerja apakah kita akan mengekspresikan persaan kita atau tidak. Dan kita harus memonitor semua persaan yang ada didalam diri kita.

Belajar mengadopsi Emosi rasional, dalam menangani perasaan
Adopt Rational-Emotive Approach To Feelings

Mengembangkan cara berpikir rasional untuk memberikan tantangan kelemahan berpikir tentang emosi kita dan menggali konsep diri kita dan hubungan interpersonal. Langkah pertama ; memonitor emosional kita terhadap suatu kejadian dan tekanan, kedua; mengidentifikasikan kejadian dan situasi yang menimbulkan respon yang tidak menyenangkan. Ketiga ; mendengarkan kata hati dan isi yang dikepala.

Merespon Dengan Sensitif Saat Orang Lain Curhat
Respond Sensitively when Others Communicate Emotions

Sensitif terhadap perasaan yang diekspresikan dan mempunyai keahlian dalam mendengar dan merespon yang lainya ketika membagi perasaanya terhadap diri kita. Memberikan solusi terhadap terhadap ekspresi emosinya bukanlah hal yang palig pertama dibutuhkan dalam menerima ekspresi emosi dari orang lain, tetapi yang paling penting memberikan kebebasan kepadanya dalam mengekspresikan emosi, dengan demikian membuat kita melibatkannya dalam diskusi tentang emosinya, menerima penjelasan emosinya dan menjadi pendengar yang baik kemudian mendiskusikannya secara berkelanjutan semua hal itu dapat menujukan empati kita terhadapnya dan mengkonfirmasikannya kembali.

KESIMPULAN

Kita dapat berpikir dalam perbedaan pandangan dan pengalaman dalam mengekspresikan emosi-emosi kita. Dari review teori-teori kita sebelumnya kita melihat emosi dari segi psikologi, persepsi, bahasa dan dimensi sosial. Dan kita juga belajar mengapa beberapa alasan untuk tidak mengekspresikan emosi kita atau tidak efektif dalam mengekspresikan emosi kita terhadap orang lain. Akhirnya kita fokus dengan petunjuk bagaimana secara efektif mengekspresikan emosi kita atau merespon perasaan kita terhadap orang lain dengan cara mengidentifikasikan perasaan kita, memilih bagaimana kita mengkomunikasikan emosi kita, perasaan kita, monitor diri, mengadopsi secara rasional pendekatan emosi kita dan menrespon secara sensitif emosi kita terhadap yang lain.
Kita tidak selalu dapat mengidentifikasikan komunikasi emosi kita mudah dalam segala situasi. Bagaimanapun kita dapat memberikan fondasi untuk mengerti dan menrespon perasaan kita secara efektif terhadap orang lain.


Daftar pustaka
Wood, Julia T, 2004. Interpersonal Communication, 4th Edition.

Ekspresi Emosi yang tidak efektif

Ekspresi Emosi yang tidak efektif
Ineffective Expression Of Emotions

Berbicara dengan bahasa yang umum
Speaking in generalities

“I feel Bad”, atau ungkapan “I am happy” , “I am sad” pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan suatu ekspresi emosi, tapi ungkapan tersebut tidaklah efektif, karena kalimat tersebut terlalu umum dan abstrak, karena hal tersebut tidak mengkomunikasikan dengan jelas apa yang dirasakan oleh pembicara. Ketika kita menyatakan perasaan kita terhadap komunikan kita sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih jelas.

Jangan Menggunakan bahasa I & You
Not owning feelings

“Kamu membuat saya marah”, kalimat tersebut sangatlah umum, dimana kalimat tersebut ada seseorang yang membuat kita marah. Kalimat yang tepat menggantikan kalimat diatas adalah ; “Kamu membuat saya marah tatkala saya menyuruh kamu untuk menghubungi saya kemudian kamu tidak menghubungi”

Mengekspresikan bahasa emosi
Counterfeit emotional language

“Whay can’t you leave me alone”, kalimat tersebut masih sangat umum, hal tersebut dapat berarti menunjukkan orang yang sedang stress atau depresi menjelang deadline, atau keinginan menyendiri untuk menenangkan diri, atau ketidak sukaan terhadap orang yang datang. Perkataan tersebut akan menjadi efektif jika kita memberikan kalimat yang lebih jelas, seperti : “Tolong tinggalkan saya sendiri, saya ingin menenangkan diri”.

Alasan Kenapa kita tidak mengekspresikan Emosi

Alasan Kenapa kita tidak mengekspresikan Emosi
Reasons We May Not Express Emotions

Kadang-kadang kita menggunakan keputusan etis untuk tidak mengekspresikan emosi yang dapat menyakiti hati orang lain. Mungkin kita akan menulis dalam jurnal pribadi atau berbicara tentang mereka kepada konsultan/psikiater atau teman yang kita tidak ingin terganggu oleh mereka. Memilih untuk tidak mengekspresikan emosi dalam situasi tertentu atau kepada beberapa orang merupakan hal yang konstruktif dan baik.

Peneriamaan Lingkungan Sosial
Social Expectations

Di Amerika Serikat ekspresi emosi pada umumnya tidak disenangi, terutama pada lelaki, walaupun kuat, model pendiam dan lelaki baik-baik seperti yang dicontohkan John Wayne sudah tidak lagi terkenal, lelaki lebih mengharapkan menjadi lebih kuat menahan emosi dibanding wanita. Pada hal lain lelaki lebih menunjukkan emosi kemarahan, dimana kemarahan menunjukkan powerfull yang diperbolehkan dan dihargai dikalangan pria.

Cepat tersinggung
Vulnerability
Alasan kedua kita tidak dapat mengekspresikan emosi kita adalah hal tersebut dapat mengakibatkan sesuatu dalam melihat kita. Kita khawatir jika seseorang tidak menyukai kita jika kita memperlihatkan kemarahan kita pada mereka. Kita juga khawatir jika orang lain tidak lagi menghormati kita tatkala melihat sikap kita yang terlihat lemah atau penakut. Kita juga boleh khawatir jika menunjukkan begitu dalam kita menaruh perasaan terhadap orang lain, kemudian mereka menolak kita, lebih dari itu kita harus waspada bahwa orang lain akan menggunakan rahasia intimate/pribadi kita untuk melawan dan menjatuhkan kita.
Untuk menjaga kita dari hal yang dapat menyinggung orang lain, kita dapat menyembunyikan emosi kita secara verbal ataupun nonverbal.

Melindungi Orang Lain
Protecting others

Alasan kenapa tidak mengungkapkan karena takut menyakiti dan membuat sedih yang lain. Jika kita mengungkapkan persaan kecewa kita terhadap teman kita, maka hal tersebut dapat menyakiti perasaannya.
Usaha untuk menahan ekspresi emosi untuk melindungi yang lain amatlah kuat terlihat pada budaya Asia. (Johnson,2000;Min,1995;Ting-Toomey&Oetzel,2002)

Aturan Sosial dan Profesionalisme
Social and profesional roles

Hal lain yang menjadi alasan kita tidak boleh mengekspresikan emosi adalah hal tersebut tidak sesuai dengan profesionalitas/pekerjaan/jabatan yang kita laksanakan.
Misalnya seorang pengacara menangis ketika mendengar cerita sedih dari seorang saksi dan hal tersebut membuat terlihat tidak profesional. Atau seorang perawat dan dokter yang memarahi pasien dapat dianggap tidak profesional.

Efek perbedaan pandangan tentang Emosi

Efek perbedaan pandangan tentang Emosi
The impact of different views of emotions

Jika kita berpikir tentang dampak emosi dapat mengontrol pengalaman kita dalam mengkspresikanya setiap hari. Dilain hal emosi dapat saling mempengaruhi kita dapat menganalisis perasaan kita dan dapat merubahnya dan kita mempunyai kekuatan untuk dapat melakukan semuanya itu. Mempunyai pengaruh yang kuat tentang apa yang kita rasakan dan lakukan, kita memonitor perasaan kita dan membuat pilihan bagaimana kita mengekspresikannya. Memang semuanya kita tidak dapat mengontrolnya tetapi kita dapat menggunakan beberapa upaya. Tidak mudah membagi dengan jelas diantara apa yang kita rasakan dan bagaimana mengekspresikannya karena semuanya itu saling mempengaruhi dalam proses emosi.

Kondisi Sosial mempengaruhi emosi

Kondisi Sosial mempengaruhi emosi
Social influences on emotions

Seperti yang telah kita pelajari terdahulu, bahwa persepsi terpengaruh oleh kondisi sosial kelompok yang bersangkutan dan juga budaya secara keseluruhan.
Sosial masyarakat dan komunitas dimana kita tinggal mempengaruhi apa yang kita lihat atau tidak kita lihat, bagaimana kita menerjemahkan, mengorganize, dan merespon atas apa yang kita lihat.
Sebagai contoh ; emosi rasa malu lebih banyak pada tradisi masyarakat Asia dibanding masyarakat Barat, inilah yang menjelaskan bagaimana 95% orang tua di China melaporkan bahwa anak mereka mengerti rasa malu sekitar umur 3 tahun, yang hanya terdapat 10% orang tua anak AS melaporkan hal seperti itu. (Shaver,schwartz,Kirson & Oconnor,1987;Shaver,Wu,& Schwartz,1992).

Tiga Kunci Konsep Emosi
Three key concepts
1. Framing Rules
Emotional meaning of situation.
Emosi menunjukkan situasi yang sedang terjadi
2. Feeling Rules
What we have a right to feel or what we are expected to feel in
particular situations (Q p. 191, 193) deep acting – surface acting.
Apa yang kita rasa benar menurut perasaan kita atau apa yang kita harapkan untuk dapat dirasakan dalam situasi tertentu, hal mendalam – hal biasa. (Q p. 191, 193)
Mengambarkan apa yang kita rasakan dengan benar dan harapkan dalam segala situasi yang khusus.
Contoh: kamu seharusnya tidak kelihatan buruk dan lainya.

Feeling rules dalam setiap keluarga berbeda dalam mengajarkan anak-anaknya Deep acting belajar tentang yang boleh dan tidak boleh mereka rasakan. Contohnya mengucapkan terimakasih atas hadiah yang diterima dan jangan marah jika mainanya diambil saudaranya dilain pihak Surface acting dimana orang tua mengajarkan mengontrol ekspresi atas emosi, dan tidak mengontrol apa apa yang dia rasakan. Contohnya: mengucapkan terimakasih atas hadiah mainanya dan jangan memukul saudaranya ketika diambil mainanya.
3. Emotion work
The effort to generate what we think are appropriate feelings in particular situations.
Suatu usaha untuk menghasilkan apa yang kita pikirkan harus sesuai dengan perasaan dalam situasi yang sesuai pula.

Kondisi Jiwa mempengaruhi Emosi

Kondisi Jiwa mempengaruhi Emosi
Physiological influances on emotions

Pernahkah kamu merasakan “knok” pada perut anda tatkala anda kembali menjalani ujian dengan hasil yang rendah? Jika ia, maka pengalaman reaksi psikologis anda telah mempengaruhi.
Selaras dengan beberapa teori yang dipercaya bahwa kita mengekspresikan emosi saat adanya stimuli/rangsangan eksternal yang menyebabkan perubahan psikologis pada kita. Inilah yang disebut sebagai Organismic view of emotions.

Stimulus--- psikologi respon --- emotion

HAL YANG ALAMI DARI EMOSI

HAL YANG ALAMI DARI EMOSI
The Nature of Emotions

Walaupun emosi merupakan fitrah manusia, tapi ternyata tidaklah mudah untuk mendefinisikan emosi secara tepat.

(Kemper, 1987) berpendapat bahwa berdasarkan suatu penelitian emosi dapat dibagi kedalam dua macam :
- Berdasarkan biologis dan insting yang universal
- Apa yang kita pelajari dari interaksi sosial

Berbeda dengan pendapat Tavris pada bukunya 1989, book Anger : The Mis Understood Emotion, Carol Tavris, beralasan bahwa kemarahan tidaklah murni dari unsur dasar manusia atau insting semata, Tavris menunjukkan bahwa pengalaman kita dalam mengekspresikan kemarahan terpengaruh oleh interaksi sosial seperti halnya kita mempelajari dimanapun dan kapanpun saat kita merasa ingin marah.

Contohnya adalah ; kita belajar bagaimana kita merasa bersalah atau takut, kita belajar dari orang lain dan melihat kebanyakan orang saat merasakan rasa terimakasih, juga kekesalan.

Hampir semua akademisi setuju bahwa pengalaman emosi merupakan hal menyeluruh melibatkan banyak hal, tidak berdiri sendiri atau individual.

Paul Ekman & Richard Davidson (1994) telah melakukan riset penelitian tentang emosi dan lingkupnya bahwa “campuran” emosi adalah bersifat umum.

Sebagai contoh anda akan merasakan dua hal secara bersamaan seperti halnya saat kelulusan/wisuda atau merasakan terimakasih juga bersyukur ketika orang lain menolong anda.

Emotions and Communication

Emotions and Communication

“If you and I were to change places, I could talk like you.”
(the book of job)

“Jika kamu dan saya bergantian tempat, saya ingin berbicara seperti kamu”

Julia T. Wood 4th edition 180


EMOSI
Emotion

Emotional intelligence is the ability to recognize which feeling are appropriate in which situationsand the ability to communicate these feelings effectively
(Goleman 1995a,1995b,1998;Goleman,Boyatzis,&Mackee,1998)

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan yang tepat dalam situasi tertentu yang sesuai, dan kemampuan untuk berkomunikasi perasaan tersebut dengan efektif. (Goleman 1995a,1995b,1998;Goleman,Boyatzis,&Mackee,1998)

Orang yang memiliki intelegensi emosi yang tinggi EQs, lebih disukai dari pada dari pada orang yang rendah EQs. Mampu membuat senang yang lain dalam pergaulan, nyaman dengan diri mereka sendiri, dan dapat sukses dalam berkarir dan bekerjasama dengan orang lain.

Tes Standar Intelegen : (Standart Intellegence Test)
- Dapat menjaga perasaan anda.
- Dapat mengatur emosi tanpa terpengaruh orang lain.
- Tidak mudah menyerah dan kemarahan yang membuat pasrah.
- Memberikan solusi (perasaan) untuk dapat mencapai tujuan anda.
- Dapat mengerti situasi orang lain tanpa harus di ucapkan.
- Mendengarkan perasaan sendiri dan orang lain, dan anda dapat belajar dari mereka.
- Mempunyai rasa optimis yang kuat, terhadap hal yang realistis.

Kecerdasan emosi lebih dari pada memahami perasaan anda sendiri, lebih dari itu adalah mampu mengekspresikan emosi secara konstruktif.

Main game yuk !

Sorry, you will need the <a href="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer/" target="_blank">Flash Player</a> to play this game.
Add Games to your own site

Saran dan Masukan

Bagi anda yang ingin berbagi, memberikan masukan, komentar, pertanyaan, mengirim artikel & ingin ditayangkan, silahkan kirim ke ajias66@gmail.com.
Follow kangazi99 on Twitter