Homophily
Secara etimologis istilah homophily berasal dari Bahasa Yunani “homoios” yang berarti “sama”. Maka pengertian harfiah homophily berarti komunikasi dengan orang yang sama.
Homophily adalah suatu keadaan yang menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinteraksi yang memiliki kesamaan dalam sifat (attribute), seperti dalam kepercayaan, nilai, pendidikan, status sosial, dan sebagainya.
Dalam suatu situasi orang-orang yang saling berinteraksi yang komunikator bebas memilih seseorang dari sejumlah komunikan, maka akan terdapat kecenderungan yang kuat untuk memilih komunikan yang lebih menyamai si komunikator.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Homans yang mengemukakan bahwa : “lebih dekat kesamaannya sejumlah orang dalam tingkatan sosial, lebih sering mereka berinteraksi satu sama lain”.
Yang menyebabkan terjadinya homophily adalah sebagai berikut :
• Orang-orang yang sama lebih mungkin termasuk kelompok yang sama
• Berdiam lebih berdekatan satu sama lain
• Tertarik oleh kepentingan yang sama
Seterusnya komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan berada dalam keadaan homophily. Jika antara komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap, dan bahasa, maka komunikasi di antara mereka itu akan lebih efektif. Malahan kesamaan antara orang-orang itu menimbulkan kemungkinan untuk berkomunikasi, dan malahan pada gilirannya lebih besar kemungkinan komunikasi menjadi lebih berarti. Kebanyakan orang menyenangi interaksi dengan orang yang benar-benar sama dalam status sosial, pendidikan, kepercayaan, dan sebagainya.
Homophily dan komunikasi efektif sering memperkuat satu sama lain. Lebih sering berkomunikasi, lebih besar kemungkinan untuk menjadi homophily. Lebih bersifat homophily, lebih besar kemungkinan untuk berkomunikasi secara efektif.
Penduduk yang lebih mempunyai homophily akan memudahkan bagi change agent ataupun opinions leader yang hanya sedikit usaha diperlukan dibandingkan dengan penduduk yang terbelakang dan status sosialnya lebih rendah.
Dalam suatu sistem, homophily dapat menjadi rintangan bagi lajunya pembaharuan yang cepat idea-idea baru biasanya masuk melalui anggota-anggota masyarakat yang statusnya lebih tinggi dan lebih berdaya inovasi. Jika terdapat homophily yang bertaraf tinggi, orang-orang elite ini terutama berinteraksi dengan sesamanya; hanya sedikit saja penemuan baru yang sampai pada penduduk non-elite.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Rogers dan Svenning berkesimpulan bahwa desa-desa tradisional di Columbia ditandai oleh homophily dalam penyebaran antara pribadi (interpersonal diffusion) yang bertaraf lebih tinggi. Hanya bila norma-norma desa menjadi lebih modern, penyebaran menjadi lebih heterophilous.
Santi Prya Bose telah mengadakan penelitian pada tahun 1967 di India menjumpai adanya homophily yang bertaraf sangat tinggi pada penduduk desa di India berdasarkan kasta, pendidikan, dan ukuran kebun yang dimiliki. Tetapi dekat Calcuta kasta tidak begitu penting bagi pola interaksi; sebaliknya pendapatan (upah/Gaji) yang sangat penting. Dengan demikian ciri yang pasti dalam hubungan dengan homophily ini variasi dengan sifat sistem masyarakat dan dengan sifat inovasi.
Selanjutnya hasil penelitian Everett M. Rogers dan Dilip K. Bhowmik menyatakan bahwa : “sistem yang lebih tradisional ditandai oleh derajat homophily yang lebih tinggi dalam komunikasi antar pribadi dan kalau norma-norma desa yang menjadi lebih modern menjadi lebih bersifat heterophily”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar