Umpan Balik Dalam Proses Komunikasi
Wilbur Schramm yang dikutip dan diterjemahkan oleh Onong Uchjana Effendi dalam bukunya ‘Dimensi-dimensi Komunikasi’ menyatakan bahwa : “komunikasi akan berhasil, apabila pesan yang disampaikan komunikator cocok dengan frame of reference – yakni pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) – yang diperoleh komunikan”.
Selanjutnya menurut Schramm bahwa bidang pengalaman (field of experience) merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya bila pengalaman komunikan berlainan, akan terdapat kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
Dengan demikian apabila dalan proses komunikasi dimana komunikator berusaha memahami dan menyesuaikan diri dengan frame of reference dan field of experience dari komunikan yang pada gilirannya komunikan akan berusaha memaknai pesan dari komunikator tersebut, sehingga akan muncul tanggapan dari komunikan terhadap komunikator yang dinamakan umpan balik/ feedback.
Umpan balik sangat penting sekali karena dengan umpan balik ini kita dapat menilai proses komunikasi itu telah berhasil dalam arti membuahkan suatu efek.
Umpan balik tidak menunjukkan setiap perilaku, melainkan menunjukkan pertautan (relationship) antara perilaku komunikator, tanggapan komunikan tersebut dan efek tanggapan komunikan tersebut kepada perilaku komunikator selanjutnya. Dengan demikian umpan balik berifat langsung dan tidak langsung.
Umpan balik langsung (immediate feedback) terjadi dalam Komunikasi Interpersonal dan dalam komunikasi kelompok kecil yang komunikator dapat melihat dan mendengar komunikan secara langsung.
Umpan balik tertunda (delayed feedback) terjadi dalam berbagai jenis situasi komunikasi, tetapi lebih sering terjadi pada komunikasi massa. Dilain segi umpan balik tertunda dalam komunikasi massa bersifat selektif, dan komunikator hanya memperoleh wawasan mengenai bagaimana sebagian kecil dari komunikannya merasakan tentang pesan yang disampaikannya , juga umpan balik tertunda biasanya datang agak lambat.
Menurut Dickson yang dikutip oleh Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy Dalam buku “Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan” membedakan bahwa ada dua jenis umpan balik, yaitu :
Umpan balik intrinsik
adalah bagian integral dari setiap interaksi. Informasi akan tersedia dari orang lain yang terlibat selama suatu interaksi yang menunjukkan respons mereka terhadap intervensi tertentu. Belajar memperhatikan umpan balik selama interaksi dan kemudian berespons sesuai dengannya adalah suatu unsur yang penting dari komunikasi yang efektif.
Umpan balik ekstrinsik
Adalah informasi eksplisit yang disediakan oleh orang lain yang secara langsung berhubungan dengan interaksi atau dengan kata lain adalah tambahan pada interaksi yang sebenarnya.
Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy menyataakan umpan balik komunikan membantu hal-hal berikut :
Memajukan kesadaran diri melalui asimilasi informasi tentang bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain menambah pilihan. Lebih banyak informasi menyediakan sudut pandang baru dan pilihan-pilihan yang lain. penguatan. Umpan balik yang positif cenderung mempersering dilakukannya perilaku yang produktif. dukungan dan motivasi. Budaya kerja yang menggunakan umpan balik cenderung menyebabkan pekerja merasa lebih dihargai.
Adapun prinsip-prinsip memberi umpan balik menurut
Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy adalah :
Bersifat spesifik. Sebuah pernyataan yang jelas tentang apa yang tepatnya diamati akan lebih berguna daripada sebuah generalisasi yang luas.
Seimbang. Kalau mengangkat aspek kekuatan perlu juga memasukkan aspek-aspek yang perlu diperbaiki/diperhatikan sebagai aspek kukurangannya.
Tawarkan alternatif yang mungkin. Berikan komentar usulan tentang bagaimana hal-hal dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Hindari nasehat yang dogmatis.
Lebih menyoroti perilaku dan bukan karakteristik pribadi, karena perilaku dapat diubah sedang karakteristik pribadi tidak dapat diubah.
Jika ada sesuatu tugas, tetaplah berada dalam batasannya. Dengan kata lain jika diperlukan umpan balik yang spesifik, inilah yang perlu dikomentari.
Pikirkan tentang apa yang dikatakan oleh umpan balik anda tentang diri anda.
Sedangkan prinsip-prinsip menerima umpan balik menurut Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy adalah :
Mempunyai pikiran yang terbuka. Hindari sikap mempertahankan diri atau argumentative dan jangan menolak umpan balik.
Mintalah klarifikasi. dengarkan, pertimbangkan, dan putuskan apa yang akan anda lakukan sesuai dengan yang dinyatakan dalam umpan balik tersebut.
Memberi umpan balik kepada orang lain merupakan keterampilan komunikasi tersendiri. Umpan balik dapat diberikan secara konstruktif atau secara destruktif. Umpan balik yang konstruksif menghasilkan keempat hal tersebut di atas. Sedangkan umpan balik destruktif membuat penerimanya merasa negatif dan tidak jelas bagaimana memperbaiki hal tersebut.
Blog berisi artikel dan bahan perkuliahan Komunikasi, dengan harapan dapat membantu rekan mahasiswa dalam studi ilmu komunikasi di kampus manapun anda berada.
welcome
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Main game yuk !
|
|
Add Games to your own site |
Saran dan Masukan
Bagi anda yang ingin berbagi, memberikan masukan, komentar, pertanyaan, mengirim artikel & ingin ditayangkan, silahkan kirim ke ajias66@gmail.com.
3 komentar:
sangat membantu...thanks bgt ya pak..hehe..
tapi, saya ada tugas, nyari perbedaan efek dengan feedback dlm komunikasi..udah dapat gambarannya sih,,cuma belom kongkrit..
1x lg thanks berat..
ok, thks juga dah mampir n memanfaatkan tulisa2 yang ada..
ngk usah malu2.. silahkan datang lagi kapan pun..
trims infonya, artikel anda sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas kuliah.
Posting Komentar