welcome

Selamat datang dan Selamat bergabung ... Selamat datang dan Selamat bergabung ...Selamat datang dan Selamat bergabung

Sabtu, 06 Desember 2008

KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI ORGANISASI
Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan
(Dedi Mulyana, Rosdakarya,2006)


Sifat – sifat kita sekitar organisasi :
- Orang kita menyukai organisasi yang baik
- Seperti hal-nya mereka menyukai tim olahraga yang mengalahkan tim lainnya
Yang belum mempunyai nama.
- Meski sebenarnya budaya kita cenderung menekankan individualisme
- Kita juga mementingkan aktivitas terkoordinasi yang menghasilkan sesuatu yang istimewa.
(Mulyana Dedi,2006,3)

Organisasi / Pengorganisasian
Sebagian orang mempunyai cara pandang baik objektif ataupun subjektif, pandangan objektif antara lain menyarankan bahwa sebuah organisasi adalah bersifat fisik dan konkrit dengan struktur dengan batasan yang konkrit. Sebagian orang menyebut pendekatan ini sebagian pandangan yang menganggap organisasi sebagai wadah, organisasi eksis sebagai seperti sebuah keranjang dan semua unsur yang membentuk organisasi tersebut ditempatkan dalam satu wadah. (Mulyana Dedi,2006,11)

“Organisasi” (organization), secara khas dianggap sebagai kata benda, sementara “Pengorganisasian” (organizing), dianggap sebagai kata kerja,(Weick,1979).

Jadi jawaban untuk organisasi tergantung pada perspektif yang diambil, dan untuk tujuan studi, penting untuk disadari bahwa tidak satu perspektif pun yang menjawab pertanyaan itu secara lengkap. (Mulyana Dedi,2006,11)

DELEGASI

DELEGASI
Delegasi wewenang/tugas dilakukan karena keterbatasan yang dimiliki oleh seorang manajer baik keterbatasan waktu, pengetahuan, perhatian dll.

UNSUR Delegasi Wewenang
• Tugas,
• Kekuasaan,
• Pertanggung-jawaban
(resposibility, authority, accontability).

TAHAPAN Pendelegasian Wewenang ;
Pertama : pemimpin memberikan tugas dan kekuasaan kepada bawahan
Kedua : bawahan yang menerima tugas dan kekuasaan dari manajer tersebut
melaksanakan tugas dengan menggunakan kekuasaan yang diterimanya.
Ketiga : bawahan memerikan pertanggungjawaban/laporan (accountability) kepada
orang yang mendeleger tugas dan kekuasaan tersebut.

Kesimpulan dari ketiga tahapan diatas adalah ;
Kekuasan(Authority) dan Tugas(Responsibility) dapat di delegasikan tapi Tanggung jawab(Accountability) tidak dapat didelegasikan.
Beishline menyatakan ; “di dalam batas-batas kekuasaannya, seorang komandan dapat mendelegasikan pelaksanaan tugas yang harus dijalankan kepada bawahannya, akan tetapi delegasi itu tidak membebaskannya dari keseluruhan tanggung jawab atas pekerjaan personal atau kesatuan dibawah komandonya.”

Fungsi seorang manajer dapat dipadatkan menjadi tiga bagian :
a. Planning dan Organizing (Perencanaan)
b. Assembling dan Resources (Pelaksanaan)
c. Supervise, Direct and Control (Pengawasan)

DELEGASI yang EFEKTIF (Pedoman Pendelegasian)
a. Unsur Pendelegasian harus Jelas dan Lengkap
b. Pendelegasian harus diserahkan pada orang yang Tepat, memenuhi kriteria dan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Fasilitas dan Peralatan yang memadai dan mendukung tugas yang dijalankan
d. Perhatian terhadap motivasi dan kesungguhan, dengan pemberian intensif atau perangsang.

PANITIA Dalam berbagai bidang

PANITIA Dalam berbagai bidang
Tidak semua panitia didirikan dalam tujuan berbeda ada yang sebagai staf , ada sebagai lini, ada juga yang ganda sebagai staf juga pemimpin.

KEBAIKAN-KEBAIKAN Panitia
1. Keputusan merupakan hasil bersama
2. Mudahnya koordinasi
3. Kekuasaan tidak kontinuitas & tidak berlebihan

KEBURUKAN Panitia
1. Menambah biaya administrasi
2. Memerlukan waktu lama untuk suatu keputusan
3. Kurangnya rasa tanggung jawab karena merasa tanggung jawab bersama

KAPAN PANITIA diperlukan
a. Jika informasi dianggap sangat diperlukan dari tiap-tiap bagian
b. Keputusan sangat penting sehingga memerlukan masukan dari tiap bagian
c. Untuk suatu goal, maka diperlukan pengertian dan pemahaman tiap bagian
d. Untuk mencapai koordinasi yang optimal antar bagian

KAPAN PANITIA tidak diperlukan
a. Jika Keputusan diperlukan cepat
b. Jika putusan tidak dianggap penting
c. Jika tidak di jumpai orang yang berkompeten
d. Jika keputusan merupakan soal teknis pelaksanaan

STAF DAN PANITIA

STAF DAN PANITIA

Staf adalah :
Setiap petugas yang khususnya diangkat untuk memberi layanan dan nasehat kepada manajer di dalam organisasi pada bidang khusus yang menjadi keahliannya.
Panitia menurut Koontz O’donnel ;
“..... a group of person to whom as a group, some matter is commited.”
Panitia menurut Louis A.Allen ;
Sejumlah orang yang diangkat atau pilihan untuk berkumpul pada suatu dasar tersusun (organize basic) guna mempertimbangkan soal-soal yang diajukan kepadanya.

Tujuan orgnisasi staf adalah :
Memungkinkan spesialisasi dalam manajemen tetapi anggota-anggota staf tidak boleh memberi perintah langsung kepada anggota-anggota organisasi kecuali kepada anggota-anggota bagian staf mereka sendiri, karena mereka tidak memiliki kekuasaan komando.

KUALIFIKASI STAF
Untuk menentukan staf dengan kulitas dan kualifikasi tertentu di tempuh cara:
Wawancara, Questionare, Observasi, Test Lapangan.
Beishline mengemukakan 6 pokok hal kualifikasi staf :
1. Pengetahuan yang luas tentang organisasi, badan, perusahaan tempat kerja.
2. Mempunyai sifat-sifat ; Loyalitas, tenaga yang besar, kesehatan, inisiatif, pertimbangan yang baik, kepandaian bergaul.
3. Mempunyai semangat kerjasama yang ramah tamah
4. Kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimisme
Penambahan Staf baru mengandung beberapa konsekwensi :
a. Menambah biaya administrasi
b. Struktur organisasi makin kompleks
Karena hal tersebut harus tegas pembagian authority, responsibility, accountability


JENIS-JENIS STAF
Jenis staf dapat digolongkan berdasarkan banyaknya pimpinan yang dilayani, staf dapa melayani khusus seorang piminan saja dapat pula melayani seluruh unsur pimpinan.
Staf dapat dibedakan menjadi :
a. Specialist staf atau staf khusus
b. Personnel staf atau staf pribadi
Sifat khusus staf spesial :
a. Terbatas pemberian nasehat dan bantuan, tidak mempunyai kekuasaan terhadap elemen organisasi lain.
b. Nasehat diberikan pada bagian atau seksi serta kepada staf lain
c. Nasehat bantuan untuk lapangan tertentu ; seperti hukum, marketing dll.

BENTUK-BENTUK ORGANISASI

BENTUK-BENTUK ORGANISASI

a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf

Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.

Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.

Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas


Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.

Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.

Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.

Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.

Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi

Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.


PRINSIP ORGANISASI
a. Perumusan Tujuan dengan Jelas
- Sebagai pedoman kearah mana organisasi akan dibawa
- Landasan bagi organisasi yang bersangkutan
- Menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan
- Menentukan program prosedur, KISS ME
(Koordinasi, Integrasi,Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi)
b. Pembagian Kerja
c. Delegasi Kekuasaan
d. Rentang Kekuasaan
e. Tingkat-tingkat Pengawasan
f. Kesatuan Perintah dan Tanggung jawab

10 Fungsi Manajemen

a. Forcasting
adalah kegiatan meramal atau memproyeksikan kedepan sebelum suatu rencana ditentukan, seperti sebuah sekolah yang memprediksikan jumlah siswa yang akan diterima berdasarkan jumlah lulusan yang ada didaerah tersebut.
b. Planning/ Budgetting
adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu tindakan yang diinginkan.
Sebagai contoh rangkaian perumusan rencana.
- tindakan apa yang harus dikerjakan
- kenapa hal tersebut dikerjakan
- dimana harus dikerjakan
- kapan dilaksanakan
- siapa yang akan melaksanakannya
- bagaimana cara melaksanakannya.

c. Organizing
Adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diperlukan, penempatan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada, dengan tugas wewenang sertang tanggung jawab masing-masing.
d. Staffing / assembling resources
adalah salah satu fungsi manejemen berupa penyusunan orang-orang/person, pada organisasi, mulai dari perekrutan, pelatihan dan pengembangan agar berdaya guna bagi organisasi.
e. Directing / commanding
adalah pemberian bimbingan, saran, perintah, intruksi kepada bawahan dalam menlaksanakan tugas masing-masing, agar tugas terlaksana dengan benar sesuai dengan yang dituju, lebih dari itu diharapkan dapat berfungsi agar organisasi lebih efektif tertuju kepada pencapaian realisasi yang telah ditetapkan.
f. Leading
istilah ini dikemukakan oleh leuis A.Allen, yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Diantara tindakandan Leading antara lain :
- mengambil keputusan
- mengadakan komunikasi atasan dan bawahan
- memberikan semangat, dorongan /motivasi
g. Coordinating
suatu tindakan manajemen untuk menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga tercipta kerjasama yang terarah dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, seperti memberi perintah (yang jelas), pertemuan, penjelasan, bimbingan atau nasehat dan atau teguran.
h. Motivating
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar dapat melakukan kegiatan dengan suka rela, tidak ada paksaan, sehingga menghasilkan daya guna dan hasil guna.
i. Controlling
dapat juga disebut pengendalian,

ASAS - ASAS MANAJEMEN

A. ASAS - ASAS MANAJEMEN

Istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu :
1. manajemen sebagai proses
2. manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan manajemen
3. manajemen sebgai suatu seni dan ilmu

Beberapa pengertian manajemen :
Menurut Ensiklopedia of the social science :
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Menurut Haiman :
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut George R. Terry :
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

Manajer pada umumnya mempunyai kegiatan antara lain :
Planning, organizing, staffing, directing, dan controlling, hal ini pun dapat kita kenali sebagai proses manajemen, fungsi manajemen bahkan unsur manajemen.

Para ahli manajemen seperti ;

Chaster I Barnard
Henry Fayol Mereka beranggapan bahwa manajemen
Alfin Brown adalah ilmu sekaligus seni.
Horald Kontz
Cyrl
George R Terry




Manajemen sebagai seni = Berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata
mendatangkan hasil atau manfaat (dengan pemakaian pengetahuan manajemen pada situasi tertentu).

Manajemen sebagai Ilmu = Berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, keadaan, penjelasan tentang manajemen itu sendiri (yang melahirkan teori, pendapat, statemen yang dapat dipertahankan, teruji dan terbukti).

Enam M yang digunakan manajer :
Man = Manusia dengan kata lain sumber daya manusia
Money = Modal / investor
Material = Bahan baku
Machine = Mesin / alat
Methode = Cara / Sistem
Market = Pasar / Konsumen

Manajemen dari sudut proses
Planning = perencanaan
Organizing = pengorganisasisan, pembagian kerja/wewenang, tanggung jawab
Staffing = penyusunan personalia, sesuai kemampuan dan pendidikan
Directing = pemberian bimbingan, arahan, perintah kepada bawahan
Controlling = pengawasan atau pengendalian kerja sesuai arah tujuan organisasi

Fungsi-fungsi manajemen
Loise A. allen = Leading, planning, organizing, controlling
Prajudi Atmosudirjo = planning, organizing, directing/actuating, controlling
Henry Fayol = planning, organizing, commanding, coordinating,
controlling.
Luther Gullich = planning, organizing, staffing, directing, coordinting,
reporting, budgetting.
Dr. S.P. Siagian, MPA = planning, organizing, motivating, controlling.
George R. Terry = planning, organizing, actuating, controlling.

Dr. Winardi, SE = planning, organizing, coordinating, actuating, leading,
communication, controlling.
The Liang Gie = planning, decission making, directing, coordinating,
controlling, improving.

(dapat ditambahkan perbandingan masing-masing pendapat tersebut, kelebihan, dan kekurangan).
Kombinasi dari masing-masing penulis diatas adalah :
(Dikenal juga dengan istilah 10 fungsi-fungsi manajemen)
a. Forcasting
b. Planning
c. Organizing
d. Staffing/ assembling resources
e. Directing / Commanding
f. Leading
g. Coordinating
h. Motivating
i. Controlling
j. Reporting

Falsifikasi tidak sesuai sejarah

Falsifikasi tidak sesuai sejarah

Kenyataan yang mengganggu adalah apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh para ilmuan, maka teori-teori yang dianggap teladan terbaik sebaiknya tidak pernah dikembangkan, karena mereka seharusnya sudah ditolak selagi masih dalam masa kanak-kanak.

Sebagai contoh ; menyangkut teori kinetik (hukum gerak) ia mempunyai kelebihan bahwa falsifikasi terhadap teori itu pada ketika dilahirkan sudah diakui secara explisit oleh penciptanya sendiri. Ketika Maxwell pertama kali perincian teori kinetik gas dalam 1859, dalam makalah itu juga ia mengaku kenyataan bahwa teorinya difalsifikasi oleh pengukuran-pengukuran panasnya gas-gas khusus.
Seperti ungkapannya (setelah teorinya berusia delapan tahun) ;

“Beberapa dari kita tidak diragukan lagi, sangatlah memuaskan dalam rangka opini kita yang ada sekarang mengenai susunan benda-benda. Tetapi ada hal-hal lain yang mungkin mengejutkan kepuasan hati kita dan munkin akhirnya mengusir kita keluar dari segala hipotesa yang pernah memberikan perlindungan terhadap ketidak tahuan yang sepenuhnya kita sadari. Dan ini merupakan permulaan dari setiap kemajuan yang nyata dalam ilmu pengetahuan.”
(J.C Maxwell, The Kinetik theory of Gases,245-46,nature No.16, 1877)

Semua perkembangan penting dalam teori kinetik terjadi setelah falsifikasi ini. dan sebagaimana kaum falsifikasionis naif setidak-tidaknya akan terpaksa mengemukakan, mujur sekali bahwa teori itu tidak dilempar ketika mengalami falsifikasi oleh pengukuran-pengukuran panasnya gas-gas khusus.

Hal logis mendukung falsifikasionis

Hal logis mendukung falsifikasionis

Beberapa teori dapat ditunjukkan sebagai salah dengan meminta bantuan pada hasil observasi dan eksperimen. Ada suatu hal sederhana dan logis yang mendukung aliran ini.
Hal logis mendukung falsifikasionis
Beberapa teori dapat ditunjukkan sebagai salah dengan meminta bantuan pada hasil observasi dan eksperimen. Ada suatu hal sederhana dan logis yang mendukung aliran ini.

Falsibilitas sebagai criteria untuk teori

Kaum ini memandang ilmu sebagai suatu perangkat hipotesa, yang dikemukakan secara coba-coba dengan tujuan melukiskan secara akurat prilaku suatu aspek dunia atau alam semesta.
Akan tetapi tidak satupun hipotesa dapat berbuat demikian. Apabila hipotesa mau diakui bagian dari ilmu maka suatu hipotesa harus falsifiable.

Keterbatasan Falsifikasionisme
Ketergantungan observasi pada teori dan fasibilitas falsifikasionisme
Kaum falsifikasionisme naif berkeras bahwa aktivitas ilmiah harus memikirkan usaha memfalsifikasi teori dengan cara mengukuhkan kebenaran semua keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya.

Dan mengakui pentingnya peranan konfirmasi terhadap teori-teori spekulatif, begitupun peranan falsifikasi teori-teori yang sudah mantap, namun dalam satu hal kedua tipe tersebut sama. Bahwa ada perbedaan kwalitatif penting antara status konfirmasi dan status falsifikasi.

FALSIFIKASIONISME

FALSIFIKASIONISME

Menurut penganut falsifikasionisme, beberapa teori dapat ditujukan sebagai salah satu dengan meminta bantuan pada hasil observasi & eksperimen.

Teori dapat dibangun sebagai hal yang benar/boleh jadi benar atas dasar pembuktian observasi. Teori diuraikan sebagai tebakan spekulatif & coba-coba, yang diciptakan secara bebas oleh rasio manusia dalam usaha mengatasi problem-problem yang dijumpai teori-teori terdahulu, dan untuk memberikan keterangan yang cocok tentang beberapa aspek alam semesta.

Teori dianggap sah jika belum terbukti salah

Sekali diajukan, teori-teori spekulatif akan diuji secara keras & tanpa ampun oleh observasi & eksperimen. Teori-teori yang gagal, tidak tahan uji oleh observasi & eksperimen, akan dibuang & diganti dengan dugaan-dugaan spekulatif lainnya, dan seterusnya.
Apabila suatu teori gagal menghadapi ujian observasi & eksperimen, berarti telah difalsifikasi. Bila ia lulus, berarti ia telah dikonfirmasi. Progresivitas sains ditandai dengan falsifikasi & konfirmasi atas teori-teori.

Falsifikasionisme

Mengakui bahwa observasi dibimbing oleh teori dan pra-anggapan, ia pun dengan gampang saja menjelaskan klaim bahwa teori dapat dibangun sebagai hal yang benar atau boleh jadi benar atas dasar pembuktian observasi.
Teori diuraikan sebagai dugaan atau tebakan spekulatif dan coba-coba, yang diciptakan secara bebas oleh intelek manusia dalam usaha mengatasi problema-problema yang dijumpai teori-teori terdahulu. Sekali ia diajukan maka teori spekulatif ini akan diuji oleh observasi dan eksperimen. Teori-teori yang gagal dan tidak tahan uji oleh observasi dan eksperimen, akan dibuang dan diganti dengan dugaan-dugaan spekulatif lain dan seterusnya.
Ilmu berkembang maju melalui percobaan dan kesalahan, melalui dugaan dan penolakan. Hanya teori yang paling cocok yang dapat bertahan. Selagi ia tidak pernah dapat dikatakan sah sebagai teori yang benar, ia dengan penuh harapan dapat dikatakan sebagai terbaik diantara yang bisa diperoleh dan bahwa lebih baik daripada yang sebelumnya.

Appeal Induktivisme Na’if

Appeal Induktivisme Na’if

Pendapat induktivisme naïf tentang ilmu pengetahuan mempunyai beberapa segi positif. Yang sangat menarik dari pandangan itu nampaknya terletak pada kenyataan bahwa mereka membarikan uraian yang telah diformalisasi mengenai beberapa kesan popular tentang sifat ilmu yang sebenarnya. Tentang daya menjelaskan dan meramal, keobjektifannya dan kesan reliabilitas lebih unggul dari pada bentuk-bentuk pengetahuan yang lain.

Kita telah mengetahui bagaimana induktivisme naif menjelaskan tentang kemampuan ilmu menerangkan dan meramal.

Objektivitas ilmu induktivis ditarik dari fakta-fakta bahwa observasi dan penalaran indera juga objektif. Keterangan-keteragan observasi dapat ditetapkan kebenarannya oleh setiap pengawas dengan menggunakan secara normal organ-organ inderanya.

Validitas keterangan observasi bila diperoleh dengan tepat, tidak akan tergantung pada selera, pendapat harapan atau angan angan si pengamat. Sama juga dengan penalaran induktif yang mengatakan pengetahuan ilmiah berasal dari keterangan-keterangan observasi. Tidak peduli induksi-induksi itu dapat atau tidak dapat memuaskan kondisi-kondisi yang telah diterangkan sebelumnya. Pendeknya itu bukanlah persoalan subjektif.

Saya menganggap pandangan kaum induktivisme naif tentang ilmu itu tidak benar dan secara berbahaya menyesatkan.

Logika dan Penalaran deduktif

Logika dan Penalaran deduktif

Seorang ilmuan memiliki hokum-hukum dan teori-teori yang universal , maka dari situ dimungkinkan baginya menarik konsekuensi-konsekuensi yang mungkin digunakan untuk memberikan penjelasan-penjelasan dan ramalan-ramalan, misalnya setelah mendapatkan fakta bahwa logam memuai bila dipanasi maka bisa ditarik dari fakta bahwa rel kereta api dibawah terik matahari tanpa celah-celah di tempat-tempat sambungannya akan menggeliat, penjelasan dan penarikan seperti ini disebut penalaran deduktif. Deduksi berbeda dengan induksi yang telah kita bicarakan sebelumnya.

Ramalan dan Penjelasan menurut tafsiran Induktifis

Kita berada dalam posisi untuk dapat memahami dengan cara sederhana fungsi hokum-hukum dan teori-teori sebagai perangkat untuk meramal dan alat untuk member penjelasan didalam ilmu. Kita akan lihat sebuah contoh sederhana :
- Air murni akan membeku pada O derajat Celcius (kalau diberi cukup waktu)
-Didalam radiator mobil saya terdapat air murni
Apabila suhu menurun sampai dibawah O derajat Celcius, air didalam radiator mobil saya akan membeku (kalau diberi cukup waktu)Bagi seorang induktifis, sumber kebenaran bukanlah logika, melainkan pengalaman, yang dapat dilihat hasilnya melalui observasi dan induksi. Dan seperti conoth diatas ramalan ketiga dapat dideduksi dari 1 dan 2.
Contoh yang lain adalah bahwa tetesan air hujan dapat menghasilkan pelangi, tahapan melihat awal tersebut disebut kondisi awal (initial condition). Yaitu penggambaran tentang keadaan-keadaan experimental yang merupakan contoh tipikal dari kondisi awal.
Setelah mengetahui hokum-hukum optic dan kondisi awal tertentu barulah kita mungkin melakukan deduksi yang akan menghasilkan penjelasan tentang terjadinya pelangi. Deduksi ini tidak lagi mesti benar.

INDUKTIFISME NAIF

INDUKTIFISME NAIF

SAIN berasal dari fakta-fakta pengalaman
Pandangan Induktifis Naif :
- Sain bertolak dari observasi & observasi memberi dasar yang kokoh untuk membangun pengetahuan ilmiah diatasnya, sedangkan ilmu pengetahuan ilmiah disimpulkan dari keterangan-keterangan observasi yang diperoleh melalui induksi.
- Bukanlah pertama-tama observasi & eksperimen yang menyebabkan Galileo meninggalkan tradisi, melainkan sikapnya. Baginya fakta-fakta yang diperoleh lewat observasi & eksperimen diperlukan sebagai fakta yang objektif

Menurut pandangan induktifisme naif, ilmu bertolak dari observasi, penganut ilmiah harus memiliki organ-organ indera yang normal dan sehat, dan harus pula secara setia dan jujur merekam apa yang ia lihat, dengan dan sebagainya.
Terdorong oleh sukses-sukses yang telah dicapai oleh pengeksperimen- pengeksperimen besar seperti Galileo mereka makin memandang pengalaman sebagai sumber pengetahuan, penilaian ini dikembangkan hanya semenjak ilmu eksperimental membuahkan hasil-hasil yang spektakuler. “Ilmu adalah suatu struktur yang dibangun diatas fakta-fakta” (J.J.Davies, London: Longman, 1968,8) dalam buku On the Scientific Method.
Dalam hubungan yang dengan situasi yang diamatinya, dan iapun harus melakukan ini dengan suatu alam fikiran tanpa prasangka sedikitpun, pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan dunia, atau beberapa bagian darinya, dapat diperkuat atau ditetapkan sebagai kebenaran dengan cara penggunaan langsung indera-indera pengamatan tanpa prasangka apa pun. Pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan dengan cara demikian itu (keterangan observasi), lalu menjadi dasar untuk menarik hukum-hukum dan teori-teori yang membentuk pengetahuan ilmiah, berikut adalah contoh keterangan-keterangan observasi;
- Pada tanggal 1 januari 1975 jam 12:00 tengah malam, venus nampak pada posisi sekian di langit.
- Mang Asmuni memukul istrinya
- Karet membesar jika dicelupkan kedalam minyak tanah
- Biji-bijian itu akan terbelah dan mulailah pertumbuhan tanaman
Keterangan-keterangan diatas dapat di dicek dengan observasi yang cermat. Seorang pengamat dapat menetapkan atau mengecek kebenaran keterangan-keterangan diatas dengan penggunaan langsung organ-organ indera, dan para pengamat dapat menyaksikan sendiri.
Kini beberapa pertanyaan berikut dapat diajukan, apabila ilmu didasarkan pada pengalaman, lalu bagaimana caranya keterangan tunggal sebagai hasil observasi menjadi keterangan universal yang membentuk pengetahuan ilmiah?
Bagaimana ungkapan-ungkapan sangat umum dan tidak terbatas sebagai pembentuk teori, dapat dibenarkan hanya berdasarkan bukti-bukti terbatas berupa sejumlah keterangan observasi terbatas?
Cara penjelasan yang membawa kita dari serangkaian keterangan tunggal terbatas kepembenaran keterangan universal, yang membawa kita dari bagian-bagian keseluruhan, disebut penalaran induktif, dan proses penalaran demikian itu disebut induksi. Kita dapat kiranya menyimpulkan sikap para induktifis naif dengan mengatakan, bahwa menurut mereka ilmu berdasarkan pada prinsip induksi dapat ditulis sebagai berikut :
Apabila sejumlah besar A telah di observasi pada variasi kondisi yang luas, dan apabila semua A yang diobservasi tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Dengan demikian menurut induktivis naif, batang tubuh pengetahuan ilmiah itu dibangun oleh induksi dengan dasar kukuh yang diperoleh lewat observasi

Main game yuk !

Sorry, you will need the <a href="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer/" target="_blank">Flash Player</a> to play this game.
Add Games to your own site

Saran dan Masukan

Bagi anda yang ingin berbagi, memberikan masukan, komentar, pertanyaan, mengirim artikel & ingin ditayangkan, silahkan kirim ke ajias66@gmail.com.
Follow kangazi99 on Twitter