INDUKTIFISME NAIF
SAIN berasal dari fakta-fakta pengalaman
Pandangan Induktifis Naif :
- Sain bertolak dari observasi & observasi memberi dasar yang kokoh untuk membangun pengetahuan ilmiah diatasnya, sedangkan ilmu pengetahuan ilmiah disimpulkan dari keterangan-keterangan observasi yang diperoleh melalui induksi.
- Bukanlah pertama-tama observasi & eksperimen yang menyebabkan Galileo meninggalkan tradisi, melainkan sikapnya. Baginya fakta-fakta yang diperoleh lewat observasi & eksperimen diperlukan sebagai fakta yang objektif
Menurut pandangan induktifisme naif, ilmu bertolak dari observasi, penganut ilmiah harus memiliki organ-organ indera yang normal dan sehat, dan harus pula secara setia dan jujur merekam apa yang ia lihat, dengan dan sebagainya.
Terdorong oleh sukses-sukses yang telah dicapai oleh pengeksperimen- pengeksperimen besar seperti Galileo mereka makin memandang pengalaman sebagai sumber pengetahuan, penilaian ini dikembangkan hanya semenjak ilmu eksperimental membuahkan hasil-hasil yang spektakuler. “Ilmu adalah suatu struktur yang dibangun diatas fakta-fakta” (J.J.Davies, London: Longman, 1968,8) dalam buku On the Scientific Method.
Dalam hubungan yang dengan situasi yang diamatinya, dan iapun harus melakukan ini dengan suatu alam fikiran tanpa prasangka sedikitpun, pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan dunia, atau beberapa bagian darinya, dapat diperkuat atau ditetapkan sebagai kebenaran dengan cara penggunaan langsung indera-indera pengamatan tanpa prasangka apa pun. Pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan dengan cara demikian itu (keterangan observasi), lalu menjadi dasar untuk menarik hukum-hukum dan teori-teori yang membentuk pengetahuan ilmiah, berikut adalah contoh keterangan-keterangan observasi;
- Pada tanggal 1 januari 1975 jam 12:00 tengah malam, venus nampak pada posisi sekian di langit.
- Mang Asmuni memukul istrinya
- Karet membesar jika dicelupkan kedalam minyak tanah
- Biji-bijian itu akan terbelah dan mulailah pertumbuhan tanaman
Keterangan-keterangan diatas dapat di dicek dengan observasi yang cermat. Seorang pengamat dapat menetapkan atau mengecek kebenaran keterangan-keterangan diatas dengan penggunaan langsung organ-organ indera, dan para pengamat dapat menyaksikan sendiri.
Kini beberapa pertanyaan berikut dapat diajukan, apabila ilmu didasarkan pada pengalaman, lalu bagaimana caranya keterangan tunggal sebagai hasil observasi menjadi keterangan universal yang membentuk pengetahuan ilmiah?
Bagaimana ungkapan-ungkapan sangat umum dan tidak terbatas sebagai pembentuk teori, dapat dibenarkan hanya berdasarkan bukti-bukti terbatas berupa sejumlah keterangan observasi terbatas?
Cara penjelasan yang membawa kita dari serangkaian keterangan tunggal terbatas kepembenaran keterangan universal, yang membawa kita dari bagian-bagian keseluruhan, disebut penalaran induktif, dan proses penalaran demikian itu disebut induksi. Kita dapat kiranya menyimpulkan sikap para induktifis naif dengan mengatakan, bahwa menurut mereka ilmu berdasarkan pada prinsip induksi dapat ditulis sebagai berikut :
Apabila sejumlah besar A telah di observasi pada variasi kondisi yang luas, dan apabila semua A yang diobservasi tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Dengan demikian menurut induktivis naif, batang tubuh pengetahuan ilmiah itu dibangun oleh induksi dengan dasar kukuh yang diperoleh lewat observasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar