Alasan Kenapa kita tidak mengekspresikan Emosi
Reasons We May Not Express Emotions
Kadang-kadang kita menggunakan keputusan etis untuk tidak mengekspresikan emosi yang dapat menyakiti hati orang lain. Mungkin kita akan menulis dalam jurnal pribadi atau berbicara tentang mereka kepada konsultan/psikiater atau teman yang kita tidak ingin terganggu oleh mereka. Memilih untuk tidak mengekspresikan emosi dalam situasi tertentu atau kepada beberapa orang merupakan hal yang konstruktif dan baik.
Peneriamaan Lingkungan Sosial
Social Expectations
Di Amerika Serikat ekspresi emosi pada umumnya tidak disenangi, terutama pada lelaki, walaupun kuat, model pendiam dan lelaki baik-baik seperti yang dicontohkan John Wayne sudah tidak lagi terkenal, lelaki lebih mengharapkan menjadi lebih kuat menahan emosi dibanding wanita. Pada hal lain lelaki lebih menunjukkan emosi kemarahan, dimana kemarahan menunjukkan powerfull yang diperbolehkan dan dihargai dikalangan pria.
Cepat tersinggung
Vulnerability
Alasan kedua kita tidak dapat mengekspresikan emosi kita adalah hal tersebut dapat mengakibatkan sesuatu dalam melihat kita. Kita khawatir jika seseorang tidak menyukai kita jika kita memperlihatkan kemarahan kita pada mereka. Kita juga khawatir jika orang lain tidak lagi menghormati kita tatkala melihat sikap kita yang terlihat lemah atau penakut. Kita juga boleh khawatir jika menunjukkan begitu dalam kita menaruh perasaan terhadap orang lain, kemudian mereka menolak kita, lebih dari itu kita harus waspada bahwa orang lain akan menggunakan rahasia intimate/pribadi kita untuk melawan dan menjatuhkan kita.
Untuk menjaga kita dari hal yang dapat menyinggung orang lain, kita dapat menyembunyikan emosi kita secara verbal ataupun nonverbal.
Melindungi Orang Lain
Protecting others
Alasan kenapa tidak mengungkapkan karena takut menyakiti dan membuat sedih yang lain. Jika kita mengungkapkan persaan kecewa kita terhadap teman kita, maka hal tersebut dapat menyakiti perasaannya.
Usaha untuk menahan ekspresi emosi untuk melindungi yang lain amatlah kuat terlihat pada budaya Asia. (Johnson,2000;Min,1995;Ting-Toomey&Oetzel,2002)
Aturan Sosial dan Profesionalisme
Social and profesional roles
Hal lain yang menjadi alasan kita tidak boleh mengekspresikan emosi adalah hal tersebut tidak sesuai dengan profesionalitas/pekerjaan/jabatan yang kita laksanakan.
Misalnya seorang pengacara menangis ketika mendengar cerita sedih dari seorang saksi dan hal tersebut membuat terlihat tidak profesional. Atau seorang perawat dan dokter yang memarahi pasien dapat dianggap tidak profesional.
Blog berisi artikel dan bahan perkuliahan Komunikasi, dengan harapan dapat membantu rekan mahasiswa dalam studi ilmu komunikasi di kampus manapun anda berada.
welcome
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Main game yuk !
|
|
Add Games to your own site |
Saran dan Masukan
Bagi anda yang ingin berbagi, memberikan masukan, komentar, pertanyaan, mengirim artikel & ingin ditayangkan, silahkan kirim ke ajias66@gmail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar