Persoalan Kausalitas (79)
Konsep ini adalah berusaha mencari sebab-akibat berasal dari penelitian klasik yang lebih banyak memberi perhatian, terutama pada latar eksperimental. Kemampuan penelitian jenis ini diragukan oleh banyak orang.
Di ceritakan oleh Barker 1965, (Lincoln dan Guba, 1985:69) ;
Ketika saya mengadakan penelitian tentang Frustasi, penelitian tersebut sudah diverifikasi oleh peneliti lain dan menjadi bagian kepustakaan psikologi secara ilmiah.
Eksperimen tersebut menginformasikan hal mendasar tentang akibat anak-anak yang mengalami frustasi sebagai yang didefinisikan dalam eksperiman dan proses-nya.
Waktu berjalan mahasiswa saya Clifford L Fawl, mengadakan penelitian dan memberikan laporan ;
Pertama ; sulit ditemukan kejadian dari yang diharapkan.
Kedua ; hubungan berarti tidak dapat ditemukan di antara frustasi … dan akibatnya pada prilaku seperti .. Agresi …. Dan manifestasi mengandung arti lain secara teoritis.
Dengan kata lain frustasi jarang terjadi pada masa kanak-kanak, dan jika hal itu di amati tidak ada akibatnya pada prilaku yang diamati di laboratorium.
Dari hal diatas bahwa penelitian kualitatif lebih banyak memberikan jawaban terhadap inkuiri, termasuk yang bersifat kausalitas sekalipun.
Lofland (1980:102:104) menelaah tiga bentuk hubungan sebab akibat ;
1. hubungan tunggal
2. hubungan dengan sejumlah penyebab
3. hubungan dengan penyebab yang mungkin bertambah.
Patton (1980:278) prinsip utama dari analisis kualitatif ialaha bahwa hubungan kausal dan pernyataan teoritis harus secara jelas muncul dan berakar dari fenomena yang di telaah, teori muncul dari data; ia tidak boleh dipaksakan kepada data.
Naturalistic ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar