PROSES KOMUNIKASI
Seperti kita ketahui dari kesimpulan definisi komunikasi, bahwa komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Maka untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi tersebut dapat dilihat dari katagori proses komunikasi dengan peninjauan dari dua perspektif, yaitu :
Proses Komunikasi Dalam Perspektif Psikologis
Dalam perspektif ini komunikasi terjadi antara komunikator dengan komunikan dalam menyampaikan pesan maka terjadi proses dalam dirinya masing-masing.
Pesan komunikasi tersebut terdiri dari dua hal, yaitu :
Pertama isi pesan yang berupa pikiran, Walter Lippman menyebut isi pesan sebagai “picture in our head” dan kedua lambang yang pada umumnya adalah bahasa, baik dalam bahasa verbal ( dapat berpupa oral/terucap atau dapat berupa write/tulisan) maupun dalam bahasa non-verbal.
Dalam perspektif psikologis komunikator dalam pikiranya berusaha melakukan persepsi atau memahami dan selanjutnya memberikan makna isi pesan komunikasi. Upaya tersebut dinamakan encoding. Kemudian pesan tadi dikirimkan pada komunikan. Maka dalam pikiran komunikan juga terdapat proses upaya melakukan persepsi untuk memahami dan memaknai isi pesan komunikasi tadi, yang istilah prosesnya disebut decoding.
Proses Komunikasi Dalam Perspektif Mekanistis
Proses Komunikasi dalam perspektif mekanistis diklasifikasikan dalam proses komunikasi secara primer dan secara sekunder.
Proses Komunikasi Secara Primer
Proses Komunikasi Secara Primer disebut juga Komunikasi Diadik atau two way communication adalah proses penyampaian lambang-lambang antara komunikator pada komunikan secara langsung berhadapan muka (face to face) tanpa menggunakan perantara atau media. Menurut Mitcnell V. Chanley bahwa secara primer proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :
FEEDBACK
Sebelum komunikator mengirim pesan-pesan kepada komunikan ia memberi makna pada pesan-pesan itu (encode). Pesan ditangkap komunikan dan diberi makna sesuai dengan konsep-konsep yang ia miliki (decode). Melalui proses interpretasi, yaitu menafsirkan makna-makna tersebut dari berbagai sudut pandang (perspektif), akan dihasilkan makna tertentu sesuai dengan kerangka pengalaman (field of reference) dan kerangka acuan (frame of reference) yang dimiliki oleh komunikan.
Keberhasilan komunikasi (yaitu komunikasi yang efektif) sangat ditentukan oleh beberapa besar kesamaan pengertian yang berhasil dibangun bersama (sharing). Semakin luas daerah overlap (saling pengertian) tercipta, semakin berhasil suatu proses komunikasi mencapai sasarannya.
Berdasarkan prosesnya, komunikasi dapat diklasifikasikan dalam :
Verbal Communication adalah komunikasi dengan menggunakan lambang bahasa (lisan atau pun tulisan). Bahasa adalah lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi karena selain dapat mewakili kenyataan yang konkrit dan objektif dari lingkungan, juga dapat mewakili hal yang abstrak. Bahasa tulisan banyak digunakan dalam komunikasi massa.
Non-verbal Communication adalah komunikasi dengan gejala yang menyangkut bahasa tubuh dan gejala lain.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah sebagai berikut :
Komunikasi dilakukan antara dua orang atau tiga orang
Komunikasi dilakukan langsung (face to face) atau kadang menggukan media telephon.
Komunikator dapat berubah statusnya menjadi komunikan, begitu juga sebaliknya komunikan dapat berubah menjadi komunikator, dan seterusnya berputar berganti-ganti selama proses Komunikasi Interpersonal berlangsung. Tetapi komunikator utama adalah si pembawa pesan atau yang pertama-tama menyampaikan pesan (message) sebab dialah yang memulai komunikasi dan mempunyai tujuan.
Efek komunikasi dapat terlihat langsung , baik secara verbal (dengan ucapan mengiyakan/menjawab) maupun secara non-verbal ( dengan bahasa tubuh/kinesik/kial dan isyarat).
Bahasa tubuh atau kinesik meliputi :
• Gestures (gerak-gerik), missal gerak sering membetulkan posisi duduk tanda dari gelisah
• Postures (sikap tubuh), missal di Indonesia dikenal :
Membusungkan dada tandanya sombong
Menundukan kepala tandanya merendah
Berdiri tegak tandanya berani
Bertopang dagu tandanya bersedih
Menadahkan tangan tandanya bermohon,
Dan sebagainya.
Facial expressions (ekspresi muka), misalnya :
Muka kaku disertai mata terbelalak tanda dari takut
Muka ditekan disertai mata dikerutkan ke depan tanda dari muak
Muka rileks disertai senyum tanda dari bahagia
Muka kencang disertai mata melotot tanda dari marah
Symbolic cloting (pakaian simbolik), misalnya warna pakaian serba hitam tandanya berkabung duka. Keberhasilan komunikasi diadik adalah dalam prosesnya si komunikator harus berupaya menyamakan field of reference dan frame of reference dari komunikan, disamping itu kedua pihak harus mempunyai emphaty.
Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses Komunikasi secara sekunder disebut juga Komunikasi Triadik atau multi level communication adalah proses penyampaian lambang-lambang antara komunikator dengan komunikan secara tidak langsung tetapi menggunakan perantara dengan media.
Sedangkan kalau menurut Dan B. Curtis proses komunikasi kalau dikaitkan dengan konteks adalah sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar